Scuba Diving - Artikel sebelumnya (penyelam adalah makanan hiu) telah dijelaskan tentang beberapa anggapan atau mitos yang keliru tentang scuba diving. Tetapi anggapan yang salah kaprah bukan hanya datang dari orang awam saja, bahkan beberapa penyelam yang berpengalaman seringkali mengatakan bahwa scuba diving adalah aktifitas TANPA RESIKO. Pernyataan ini sering kali diutarakan para penyelam kepada temannya supaya mau mengikuti Program Sertifikasi Diving, bahkan seringkali pernyataan ini diutarakan hanya untuk kepentingan komersial saja. Pernyataan ini berpotensi menyebabkan kesalahpahaman pada penyelam baru bahwa scuba diving memang benar tanpa resiko sehingga dampaknya bisa saja mereka meremehkan hal-hal kecil (ugal-ugalan) yang justru akan menyebabkan potensi besar munculnya resiko cedera. Berikut ini beberapa mitos scuba diving lanjutan yang salah kaprah.


Menyelam Dengan Oksigen Murni

Berlawanan dengan faktanya bahwa ketika menyelam udara dalam tabung scuba yang dihirup oleh penyelam adalah udara yang sama dengan yang kita hirup sehari-hari. Udara dalam tangki scuba yang dikompresi ini terdiri dari yaitu 78% Nitrogen, 20% oksigen dan sisanya adalah gas lainnya. Penyelam menghirup udara dengan kadar Nitrogen yang sama seperti ketika mereka berada di darat, tetapi perbedaannya ketika bernafas di darat memungkinkan gas nitrogen untuk keluar dari tubuh kita sementara ketika bernafas di bawah air dapat menyebabkan penyakit dekompresi jika menyelam dalam waktu yang lama (nitrogen gagal keluar dan membentuk gelembung udara dalam aliran darah). Menyelam dengan udara normal adalah kasus untuk aktifitas menyelam rekreasi (fun-diving), untuk kasus khusus seperti pekerjaan bawah air membutuhkan komposisi campuran udara yang berbeda dengan udara normal.


Belajar Diving Adalah Sulit Dan Menakutkan

Belajar Scuba Diving merupakan aktifitas yang menyenangkan dan mudah. Para peserta akan diajarkan mulai dari dasar-dasar tentang peralatan yang akan digunakan dan fokus untuk mendapatkan kenyamanan di bawah air. Minimal peserta dibekali dengan materi teori dasar penyelaman (Pengetahuan Akademis Penyelaman/PAP) dan Latihan Keterampilan di kolam renang (Latihan Keterampilan Kolam/LKK) terlebih dahulu dan yang pasti para peserta akan dipegang langsung oleh instruktur berpengalaman yang akan memandu anda langkah demi langkah secara prosedural. Jika Anda tidak yakin untuk mengikuti program sertifikasi diving karena pertimbangan biaya dan lebih memutuskan untuk langsung diving di lokasi wisata penyelaman (dive spot) tentu saja anda sedang bermain dan bertaruh dengan resiko keselamatan anda.


Jika Terjadi Masalah Di bawah Air, Penyelam Pasti Mati

Ketika kita menyelam sedang tidak berada di habitat keseharian maka diperlukan ketelitian untuk keamanan adalah hal yang sangat penting. Pelatihan menyelam dan mempraktekan standart prosedur dapat mempersiapkan anda untuk menghadapi skenario nyata atau kesulitan yang mungkin saja terjadi. Teknologi modern dan peralatan yang canggih tidak cukup memberikan penyelam solusi untuk terhindar dari masalah. Semakin banyak latihan penyelaman, maka orang tersebut akan semakin nyaman dan percaya diri ketika di bawah air dan seperti biasa jika seseorang memahami dan mematuhi standar prosedur menyelam, mereka akan mempercayai mitos ini adalah hal paling konyol yang pernah mereka dengar.

Anda Harus Menyelam Sedalam Mungkin Untuk Melihat Keindahan Bawah Laut

Pemikiran ini adalah salah satu pemikiran yang salah dan paling umum dipahami oleh seorang penyelam baru. Penyelam baru selalu memiliki keinginan untuk menyelam ke kedalaman yang sangat dalam hanya untuk sekedar ingin melihat keindahan dunia bawah laut. Kehidupan laut yang paling produktif dan keindahan karang yang menakjubkan biasanya di temukan pada kedalaman 20 meter dari permukaan air, lebih dalam anda menyelam maka semakin kurang sinar matahari sehingga warna-warni kehidupan terumbu karang juga berkurang, kurang cahaya menyebabkan plankton dan ikan yang ada juga tidak tampak terlalu indah. Kebanyakan fotografer bawah air lebih memilih berada dikedalaman sekitar 20-30 meter. Pengecualian untuk penyelaman di area kapal karam yang biasanya bisa mencapai lebih dari 30 meter.


Jika Menyelam Dengan Dive Comp Maka Akan Terhindar Dari Penyakit Dekompresi

Sangat penting untuk diingat bahwa Dive Comp hanyalah komputer. Sementara Dive Comp hanya bisa berfungsi dengan benar bila dioperasionalkan oleh orang yang sudah berpengalaman menyelam. Kebiasaan menyelam yang bergantung pada dive comp juga bukan sesuatu kebiasaan yang baik. Pada tahun 2002 menunjukan angka 70% - 75% penyelam cedera ketika menyelam karena kesalahan menggunakan dive comp. Dengan atau tanpa dive comp, penyelam harus tetap waspada dan sadar tentang kedalaman yang sudah dicapai, waktu yang sudah dilalui dan menjalankan prosedur naik kepermukaan secara bertahap untuk menghindari penyakit dekompresi. Pelajari dengan benar dive table dan miliki dive computer untuk mengurangi resiko terkena dekompresi.


Semua peserta Program Sertifikasi Diving selalu diajarkan standar prosedur menyelam hingga buddy system. Mulai dari kegiatan PAP, LKK dilaksanakan dengan santai dan sesuai dengan skill dasar keterampilan berenang masing-masing peserta. Jika dirasa peserta sudah bisa mendapatkan kenyamanan ketika diving dan sudah bisa mempraktekan semua standar prosedur menyelam dengan benar dan teliti maka selanjutnya para peserta akan mengikuti kegiatan LPT di laut. Bila hanya ingin sekedar mencoba scuba diving di kolam renang maka bisa mengikuti Program Belajar Diving terlebihdahulu.


Jika artikel ini bermanfaat, silahkan isikan alamat email Anda untuk berlangganan artikel scubadivingsurabaya.com secara gratis melalui email :